Protes terhadap Divisi Papua Berubah Kabut; Satu Polisi Terluka
1 min read
Directoresdecasting.information, Jakarta – Demonstrasi mahasiswa menentang pemekaran Provinsi Papua yang dipentaskan di depan gedung Kementerian Dalam Negeri sore ini diwarnai ricuh. Seorang petugas polisi terluka.
Kapolsek Sawah Besar Kompol. Maulana Mukarom membenarkan bahwa salah satu polisi, Adj. sr. Ferikson, yang menjabat sebagai Kepala Intelijen Polres Jakarta Pusat, terluka dalam protes tersebut.
“Kabid Intelijen Polres Jakarta Pusat menjadi korban pemukulan oleh mahasiswa pengunjuk rasa,” kata Maulana saat dihubungi Jumat, 11 Maret.
Menurutnya, Ferikson mengalami cedera di bagian kepala dan sudah mendapat perawatan medis.
Polisi menangkap sejumlah mahasiswa Papua dalam demonstrasi siang tadi. Juru bicara Polda Metro Jaya Sr.Comr. Namun Endra Zulpan enggan merinci jumlah mahasiswa yang ditangkap.
Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa yang menentang rencana pemerintah untuk membagi Provinsi Papua menjadi enam wilayah administrasi, yaitu. Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri.
Rencana pemekaran tersebut mengacu pada Undang-Undang Otonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2021. Pemerintah mengklaim pemekaran dapat mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua.
Baca: Kelompok Pembebasan Papua Akui Tembak 8 Pekerja di Ilaga
HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL