Pemerintah Bantah Tuduhan Serangan Siber ke Media Sosial Siswa sebelum Protes
1 min read
Directoresdecasting.information, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate pada Jumat membantah keras tudingan pemerintah melakukan serangan siber terhadap akun media sosial yang vokal mengkritik pemerintah. Pernyataannya muncul setelah puluhan akun media sosial koordinator protes mahasiswa pada hari Kamis diretas sebelum mereka turun ke jalan.
“Pemerintah tidak pernah meretas akun media sosial. Pemerintah tidak berwenang untuk itu,” kata Johnny dalam keterangannya, Jumat, 22 April.
Johnny G. Plate mengatakan Kominfo bertugas memoderasi konten digital yang melanggar hukum. Hal ini dilakukan dengan bekerja lintas Kementerian, Lembaga, dan platform digital terkait.
Menkeu juga mengatakan, peretasan di kalangan pengguna web merupakan kejadian biasa yang terjadi setiap saat, setiap detik, dan sepanjang tahun.
Diberitakan sebelumnya, 12 akun WhatsApp milik koordinator aksi unjuk rasa mahasiswa diretas jelang unjuk rasa massal mulai 17 April hingga 20 April mendatang. Hal itu ditegaskan koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang kepada Tempo pada Kamis, 21 April.
BEM UI merupakan anggota dari Himpunan Mahasiswa Universitas Indonesia (AMI) yang anggotanya ikut dalam aksi massa tersebut. Masih belum diketahui mengapa mereka menjadi sasaran serangan siber, tetapi insiden tersebut menyebabkan sedikit hambatan untuk koordinasi antara pengunjuk rasa.
Baca: Kasus Serangan Hacking; YLBHI Duga Diskriminasi dalam Penegakan Hukum
M JULNIS FIRMANSYAH